Slot M.2 Untuk Apa Aja Sih Di Indonesia Yang Bagus

Teknologi penyimpanan semakin hari semakin menyusut dalam bentuk, namun kapasitas yang dihadirkan justru semakin berkembang dari waktu-ke waktu. Sebagaimana contoh, transformasi teknologi hard disk tradisional dengan Solid State Drive(SSD). Melihat dari ukuran yang dihadirkan, SSD tampak lebih mungil jika dibandingkan dengan hard disk, bahkan memiliki kapasitas yang terbatas pada awal mulanya. Namun untuk urusan kecepatan, ia lebih baik dan mampu menghadirkan kinerja transfer data dua kali lipat jika dibandingkan dengan hard disk tradisional. Dan kini, SSD mulai bertransformasi lagi dengan ukuran yang lebih kecil, dengan hadirnya M.2 Solid State Drive.

Ketika ukuran 2.5″ SSD dirasa masih besar untuk anda, maka hadirnya M.2 SSD mungkin akan memberikan anda sebuah solusi yang ideal (atau setidaknya begitu). M.2 SSD pada awalnya diciptakan untuk laptop ultraportable yang terkenal karena bentuknya yang tipis. Namun hari ini, ia sudah bisa dihadirkan pada slot M.2 pada motherboard yang terbaru dengan berbagai variasi.

Sebenarnya, faktor bentuk baru sebelum hadirnya M.2 adalah  mini-SATA atau mSATA. Ia seolah diambil dari cangkang SSD, dengan hanya memiliki papan sirkuit segi empat yang telanjang. Drive mSATA masuk ke slot khusus di papan motherboard laptop atau PC. Seperti namanya, slot ini merupakan saluran ke bus Serial ATA di sistem. Antarmuka pada ujung drive merupakan konektor tepi pada PCB, namun berlawanan dengan kabel SATA biasa. Drive mSATA juga menarik semua daya yang dibutuhkannya melalui slotnya.

Dengan mengandalkan kekuatan SATA, drive mSATA mendapatkan semua kelebihan, namun memiliki keterbatasan untuk urusan antarmuka, termasuk batas kecepatan yang hanya mampu mencapai  SATA 3.0, revisi terbaru Serial ATA. Walaupun itu tidak terlalu buruk, banyak kalangan merasa bahwa MSATA sangat terbatas karena hanya memiliki konektor yang mini-PCI yang mungkin lebih efektif untuk sesuatu yang lain.

Walaupun masih hadir, drive mSATA tampak tidak terlalu dilirik oleh konsumen, terutama karena beberapa model laptop vintage kini mengadopsi faktor bentuk baru, dan permintaan residual yang menginginkan kapasitas lebih. Dan mSATA hanya melihat adopsi terbatas pada sistem desktop. Sehingga, pihak produsen kini mencoba sesuatu yang baru, dan tampaknya ini merupakan solusi yang baik jika dibanding mSATA, yakni M.2 Drive. Perangkat ini bahkan bisa lebih kecil, dan berpotensi lebih luas, serta yang terpenting, ia tidak harus bergantung pada SATA.

Drive M.2 memiliki bentuk seperti cukup mungil seolah seperti batang permen karet. Ia dilengkapi dengan modul NAND dan chip pengontrol. (“NAND” ini merupakan istilah generik untuk chip memori flash yang membentuk penyimpanan aktual pada SSD, teknisnya ini merupakan semacam jenis gerbang logika yang digunakan dalam struktur memori yang mendasarinya).

Hal utama yang perlu diingat tentang M.2 adalah faktor bentuk. Jalur Bus dari dan ke tempat pada sebuah drive M.2 berbeda-beda, sehingga drive ini memiliki berbagai variasi. Dan itu bisa membuat semua perbedaan. Setiap drive M.2 yang Anda lihat akan diberi label dengan nomor empat digit sebagai bagian dari spesifikasi atau nama modelnya. Ini adalah pengukuran dalam milimeter: Dua angka pertama menentukan lebar drive sedangkan yang kedua kedua panjangnya.

Di awal 2017, pasar SSD M.2 telah memenuhi standar 22mm sebagai standar untuk bagian dari desktop dan laptop. Panjang yang paling umum yang sering kita lihat adalah 80mm (“M.2-2280”) dan 60mm (“M.2-2260”). Semakin panjang drive, semakin banyak chip NAND yang dapat anda gunakan (plus, drive M.2 bisa memiliki satu atau dua sisi), meskipun bahwa panjang bukanlah ukuran kapasitas yang pasti.

Seperti yang telah disebutkan, panjang drive M.2 tidak selalu menjadi indikator kapasitas penggerak, namun tentu saja ada batasan kepadatan chip NAND dan berapa banyak modul modul memori yang dapat dimasukan pada PCB dengan ukuran tertentu. Akibatnya, sebagian besar drive M.2 yang telah kita lihat sampai saat ini bisa mencapai 512GB, atau bahkan hingga 1TB. Namun ia memiliki pointpoint kapasitas yang khas, seperti 120GB atau 128GB; 240GB, 250GB, atau 256GB; hingga 512GB. (Kapasitas kecil 32GB dan 64GB M.2 SSD juga tersedia untuk digunakan pada aplikasi SSD caching)..

Sekarang, untuk mengulangi poin penting: Drive mungkin datang dalam faktor bentuk M.2, tapi itu tidak mengatakan apa-apa tentang bus yang digunakannya. Menentukan itu sama pentingnya dengan memastikan apa yang sesuai.

Saat ini, sebagian besar drive M.2 high-end terbaru kini sudah mendukung interface PCI Express x4 generasi berikutnya yang dapat dipasangkan dengan teknologi yang disebut NVMe (Non-Volatile Memory Express) untuk mendorong kinerja jauh lebih baik, terutama dikhususkan untuk beban kerja berat. Namun tampaknya dukungan untuk NVMe masih cukup terbatas, karena sistem dan motherboard memerlukan dukungan High-end pula untuk drive ini agar bisa di-boot seperti yang dihadirkan pada motherboard seri Z170 atau 270.

Nah, jika anda ingin membeli drive M.2, maka pilihan yang ideal adalah interface antara drive SATA dan PCI Express M.2 dasar, dan bagi sebagian besar pengguna, pilihan tersebut juga bisa lebih disaring dengan melihat spesifikasi motherboard atau laptop yang anda miliki. Namun jika anda memiliki mobo yang terbaru (apalagi untuk seri high-end), kemungkinan besar anda tidak akan memiliki masalah untuk pergi pada pilihan M.2 SSD dengan fitur NVMe.

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.